200 Ribu Gamer Gugat PlayStation Terkait Monopoli Harga Game
200 Ribu Gamer Gugat PlayStation Terkait Monopoli Harga Game
London – Sebuah gugatan hukum besar-besaran sedang diarahkan kepada raksasa teknologi asal Jepang
Sony, yang menaungi merek dagang PlayStation. Gugatan ini datang dari sekitar 200 ribu gamer
yang menuduh perusahaan tersebut melakukan praktik monopoli harga game digital di platform
PlayStation Store. Gugatan kolektif ini diajukan di Inggris dan digadang-gadang menjadi salah satu kasus antimonopoli terbesar di industri gim global.
Gamer-gamer yang menggugat menuduh Sony telah menyalahgunakan posisinya sebagai
distributor tunggal game digital di platform PlayStation, yang mengakibatkan harga game jauh lebih
tinggi dibandingkan nilai pasar yang wajar. Mereka juga menilai bahwa sistem tertutup Sony telah merugikan konsumen secara finansial dalam jangka panjang.
200 Ribu Gamer Gugat PlayStation Terkait Monopoli Harga Game
Gugatan hukum ini difasilitasi oleh Alex Neill, seorang advokat perlindungan konsumen yang telah lama
berkecimpung dalam isu-isu hak konsumen digital. Ia menyatakan bahwa Sony telah memaksakan
kebijakan eksklusif yang membuat pengguna PlayStation hanya dapat membeli game digital melalui toko
resminya, yaitu PlayStation Store, tanpa opsi pembelian dari pihak ketiga yang mungkin menawarkan harga lebih murah.
Menurut perhitungan tim hukum, konsumen yang menggunakan PlayStation di Inggris telah mengalami
kerugian kolektif senilai lebih dari £5 miliar (sekitar Rp100 triliun) dalam beberapa tahun terakhir akibat markup harga hingga 30% dari setiap pembelian digital yang dilakukan.
Sistem Distribusi Tertutup PlayStation Disorot
Gugatan ini mempersoalkan kebijakan “walled garden” atau sistem tertutup yang diberlakukan oleh Sony. Sejak 2019, perusahaan melarang pembelian kode game digital dari retailer eksternal seperti Amazon, Walmart, atau pengecer daring lainnya. Konsumen hanya dapat membeli game digital dan konten tambahan (DLC) secara eksklusif dari PlayStation Store.
Kebijakan ini dinilai oleh penggugat sebagai bentuk pembatasan perdagangan yang tidak sehat dan mengarah pada praktik monopoli. Padahal di platform lain seperti PC (Steam atau Epic Games Store), pengguna memiliki banyak pilihan sumber pembelian yang memungkinkan persaingan harga yang sehat.
Tanggapan Sony dan Implikasi Hukum
Hingga artikel ini ditulis, pihak Sony belum memberikan pernyataan resmi terkait gugatan ini. Namun sebelumnya, perusahaan telah berulang kali membela kebijakannya dengan alasan standar keamanan dan kenyamanan pengguna. Sony menyebut kontrol penuh terhadap distribusi digital sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas layanan dan mencegah penipuan.
NADIA4D LOGIN Meski demikian, pengacara penggugat menyatakan bahwa hak konsumen untuk mendapatkan harga kompetitif tetap harus dijaga. “Sony telah mendapatkan keuntungan luar biasa dari pengguna PlayStation dengan cara yang tidak adil,” ujar Neill.
Jika gugatan ini dimenangkan oleh penggugat, maka dapat terjadi pembayaran kompensasi kepada para pengguna PlayStation di Inggris yang telah membeli game digital sejak 2016.
Preseden Baru di Industri Game Global?
Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian bagi komunitas gamer di Inggris, tetapi juga berdampak lebih luas secara global.
Praktik eksklusif dan markup harga di toko digital telah lama menjadi sorotan, tidak
hanya bagi Sony tetapi juga Microsoft (Xbox) dan Nintendo. Jika gugatan ini berhasil, bukan tidak mungkin pengguna di negara lain akan mengajukan gugatan serupa.
Selain itu, gugatan ini juga dapat mendorong regulator di berbagai negara untuk mengawasi praktik
dagang platform digital lebih ketat, terutama dalam hal pembatasan distribusi dan keterbukaan ekosistem digital.
Penutup
Gugatan dari 200 ribu gamer terhadap Sony atas dugaan monopoli harga game digital menyoroti pentingnya
hak konsumen dalam dunia digital yang semakin tertutup. Di tengah pertumbuhan industri gim yang pesat, isu keterbukaan
akses, transparansi harga, dan persaingan sehat menjadi krusial untuk memastikan pemain dan konsumen tidak dirugikan.
Bagaimana hasil gugatan ini akan sangat menentukan arah regulasi industri game ke depannya—dan dapat menjadi
pukulan telak bagi kebijakan distribusi digital yang terlalu dominan oleh satu pihak.
Baca juga:Polri Bikin Policetube Kanal Video untuk Sebar Kinerja dan Kebaikan Polisi
Post Comment