MBG Bangun Daya Saing SDM Untuk Hadapi Tantangan Global
MBG Bangun Daya Saing SDM Untuk Hadapi Tantangan Global Di Honda Slot Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki peran vital dalam membangun dan memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Menurutnya, program tersebut tidak hanya merupakan solusi jangka pendek untuk mengatasi persoalan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menjadi strategi jangka panjang dalam rangka meningkatkan daya saing nasional di tingkat global.
Pernyataan tersebut disampaikan Rahayu dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar di wilayah Jakarta Utara pada Kamis (16/5/2025). Empat Pilar yang dimaksud mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
MBG Bangun Daya Saing Kerangka Penguatan SDM
Dalam keterangannya, Rahayu menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto karena menyentuh akar persoalan fundamental, yaitu ketimpangan akses terhadap gizi dan pendidikan. Ia menegaskan bahwa program tersebut sangat penting dalam meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia agar mampu bersaing di kancah internasional.
“Melalui Program Makan Bergizi Gratis, kita sedang menanamkan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Ini adalah pondasi agar generasi mendatang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki kecerdasan dan kapasitas intelektual yang tinggi,” ungkap Rahayu di hadapan peserta sosialisasi.
Ia menambahkan bahwa banyak pihak mungkin belum memahami secara menyeluruh mengapa program MBG menjadi salah satu agenda strategis pemerintahan mendatang. Menurut Rahayu, rata-rata nilai intelligence quotient (IQ) masyarakat Indonesia yang saat ini diperkirakan berada di kisaran angka 75 merupakan indikator bahwa peningkatan kualitas SDM tidak bisa dilakukan hanya melalui jalur pendidikan formal semata.
Lebih lanjut, Rahayu menegaskan bahwa pendidikan sebagai instrumen peningkatan kualitas SDM hanya dapat berjalan secara efektif apabila disertai dengan kondisi fisik dan mental yang optimal. Dalam hal ini, asupan gizi yang memadai menjadi prasyarat utama agar proses pendidikan benar-benar mampu diserap oleh peserta didik.
“Proses belajar tidak dapat berjalan maksimal apabila tubuh dan otak anak-anak kita tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Artinya, peningkatan kualitas SDM tidak bisa sekadar mengandalkan kurikulum atau metode pembelajaran, tetapi harus dibarengi dengan perbaikan kondisi gizi anak sejak dini,” jelas politisi Partai Gerindra itu.
Mendongkrak Daya Saing Global
Ia juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mendukung implementasi program tersebut. Menurut Rahayu, keterlibatan berbagai elemen masyarakat, mulai dari sekolah, orang tua, hingga organisasi sosial akan sangat menentukan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis.
Rahayu menyampaikan bahwa apabila program MBG dapat dijalankan secara konsisten dan merata di seluruh wilayah Indonesia, maka dampaknya akan sangat signifikan terhadap daya saing nasional. SDM yang sehat dan cerdas akan mampu menyerap informasi, beradaptasi dengan perubahan, serta menciptakan inovasi yang menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan global.
“Kita ingin Indonesia bisa sejajar bahkan unggul di tingkat dunia. Untuk itu, kita harus mulai dari hal-hal mendasar seperti memastikan anak-anak sekolah kita mendapatkan asupan makanan bergizi setiap hari. Di sinilah letak pentingnya MBG sebagai strategi nasional,” tegasnya.
Rahayu juga menjelaskan bahwa dengan meningkatnya kualitas SDM, maka produktivitas dan efisiensi dalam berbagai sektor juga akan meningkat. Hal ini akan berimplikasi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan kekuatan daya saing Indonesia di forum internasional.
Dalam konteks kebangsaan, Rahayu menyebut bahwa pelaksanaan program MBG juga merupakan wujud nyata dari implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, khususnya sila kelima, yaitu “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Program tersebut dinilai sebagai bentuk kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat secara adil dan merata.
Harapan dan Komitmen Pemerintah
“Ketika negara memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi dan geografis, mendapatkan makanan bergizi, maka di situlah nilai keadilan sosial benar-benar diwujudkan,” ujar Rahayu.
Ia mengungkapkan bahwa dengan meratanya program ini hingga ke daerah-daerah terpencil, maka anak-anak dari Sabang sampai Merauke akan memiliki peluang yang setara dalam memperoleh pendidikan dan pengembangan diri. Hal ini sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang mengakui keberagaman namun mengedepankan kesatuan dan kesetaraan.
Menutup keterangannya, Rahayu menyatakan bahwa DPR RI, khususnya Komisi VII yang membidangi sektor energi, riset, dan teknologi, akan terus mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia juga berharap agar seluruh pihak, termasuk kementerian terkait dan pemerintah daerah, dapat bersinergi dalam memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Kita harus melihat program ini sebagai bagian dari strategi besar untuk membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu, pengawasan dan penguatan implementasi harus menjadi perhatian bersama,” pungkasnya.
Baca Juga : BNPT Asesmen Pengamanan PLTU Teluk Sirih-Sumbar Sumatera
Dengan komitmen pemerintah yang kuat serta dukungan masyarakat, Program Makan Bergizi Gratis diyakini dapat menjadi titik awal transformasi SDM Indonesia menuju bangsa yang unggul, berdaya saing, dan berdaulat dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Post Comment