KPK Sita Uang Rp 6,8 M dari Operasi Tangkap Tangan Pj Wali
KPK Sita Uang Rp 6,8 M dari Operasi Tangkap Tangan Pj Wali Kota Pekanbaru dari rangkaian kegiatan (penyelidikan) tim KPK mengamankan total sembilan orang.
Yakni delapan orang di wilayah Pekanbaru dan satu orang di wilayah Jakarta, serta sejumlah uang dengan total sekitar Rp 6,8 miliar” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat konferensi pers, Rabu dini hari, 4 Desember 2024.
KPK Sita Uang Rp 6,8 M dari Operasi Tangkap Tangan Wali Kota Pekanbaru
Dari sembilan orang yang diperiksa, KPK menetapkan tiga tersangka yakni Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Sekretaris Daerah
Pekanbaru Indra Pomi Nasution, dan Plt. Kabag Umum Setda Pekanbaru Novin Karmila.
“Selanjutnya melakukan penahanan kepada para tersangka untuk 20 hari pertama sejak 3 Desember sampai dengan 22 Desember 2024
di Rutan Cabang KPK,” ucap Ghufron.
Ghufron menjelaskan, dugaan korupsi ini bermula dari informasi yang diterima KPK terkait tersangka Novin Karmila akan menghancurkan tanda bukti
transfer sejumlah Rp 300 juta kepada anaknya NRP. Transfer tersebut dilakukan oleh RS yang merupakan Staf Bagian Umum, atas perintah dari NK
Temuan awal ini menjadi dasar penyelidikan KPK dan memboyong sembilan orang yang terlibat ke Gedung Merah Putih KPK, hingga akhirnya terungkap
total uang senilai Rp 6,8 miliar dari kasus tersebut. “KPK masih akan terus mendalami dalam penyidikan perkara ini kepada pihak-pihak lain yang diduga
terkait dan aliran uang lainnya,” kata Ghufron.
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Penyelidikan Berlanjut
Hingga saat ini, penyelidikan terkait kasus ini masih berlangsung, dan pihak KPK berjanji akan mengungkap lebih lanjut terkait peran para pihak yang terlibat dalam kasus ini. Jika terbukti bersalah, Pj Wali Kota tersebut bisa dikenakan hukuman berat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Post Comment