Loading Now

Ahmad Bajuri Kades Mungil dari Kalimantan, Pernah Ditolak Masuk RS karena Dikira Anak Kecil

Ahmad Bajuri Kades Mungil dari Kalimantan, Pernah Ditolak Masuk RS karena Dikira Anak Kecil

Ahmad Bajuri Kades Mungil dari Kalimantan, Pernah Ditolak Masuk RS karena Dikira Anak Kecil

Ahmad Bajuri, sosok kepala desa (kades) asal Kalimantan, mendadak viral di media sosial karena kisah uniknya yang penuh inspirasi dan kehangatan.

Dengan tinggi badan sekitar 120 cm dan wajah imut seperti anak-anak, ia ternyata adalah pemimpin desa yang aktif dan berdedikasi tinggi.

Namun, dibalik ketegarannya memimpin, ada pengalaman-pengalaman lucu sekaligus menyentuh, termasuk saat ia ditolak masuk rumah sakit karena dikira masih anak kecil.

Ahmad Bajuri Kades Mungil dari Kalimantan, Pernah Ditolak Masuk RS karena Dikira Anak Kecil

Peristiwa yang membuat Ahmad Bajuri dikenal luas bermula saat ia hendak menemani warganya yang sakit ke sebuah rumah sakit di daerah Kalimantan.

Namun, saat hendak masuk, pihak keamanan rumah sakit justru menahannya. Dengan penuh kehati-hatian, petugas menanyakan siapa yang mengizinkannya datang sendirian tanpa orang dewasa.

Ahmad Bajuri pun tertawa dan menunjukkan kartu identitasnya. Betapa terkejutnya petugas rumah sakit saat mengetahui bahwa pria mungil tersebut adalah kepala desa.

Sosok yang Mungil Namun Penuh Kharisma

Meski memiliki postur tubuh kecil, Ahmad Bajuri dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan visioner.

Ia berhasil membangun infrastruktur desa yang lebih baik dan memperjuangkan akses pendidikan serta layanan kesehatan bagi warganya.

Warga desa memuji kepribadiannya yang merakyat dan tidak pernah segan turun langsung ke lapangan. Ia bahkan sering membantu warga secara langsung saat ada kegiatan gotong royong atau bencana.

Tantangan Menjadi Pemimpin dengan Kondisi Fisik Berbeda

Ahmad tidak memungkiri bahwa ia kerap menghadapi tantangan akibat fisiknya yang tidak seperti kebanyakan orang.

Mulai dari tidak dipercaya saat rapat dengan pejabat luar daerah, hingga diragukan kemampuannya memimpin oleh pihak eksternal.

Namun semua keraguan itu dijawabnya dengan kerja nyata dan hasil yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Awalnya orang lihat saya sebelah mata, tapi begitu mereka datang ke desa dan lihat apa yang kami capai, mereka mulai menghormati,” ujar Ahmad dalam sebuah wawancara.

Pendidikan dan Latar Belakang Keluarga

Ahmad Bajuri lahir dari keluarga sederhana. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia kepemimpinan dan sosial.

Meski harus menghadapi keterbatasan fisik, semangat belajarnya tidak pernah surut.

Ia menyelesaikan pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi dengan jurusan administrasi publik.

Keluarganya sangat mendukung semua langkah hidupnya. Orang tua dan saudara-saudaranya adalah motivasi utama bagi Ahmad untuk terus membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan.

Aktivitas Sosial dan Komitmen Membangun Desa

Selain sebagai kepala desa, Ahmad juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan organisasi kepemudaan.

Ia percaya bahwa perubahan dimulai dari keterlibatan aktif warga dalam pembangunan.

Ia menggagas program “Desa Tangguh” yang melibatkan warga dalam pemetaan kebutuhan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur, pertanian, dan UMKM lokal.

Program tersebut terbukti ampuh meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap kemajuan desa.

Ahmad juga rutin mengadakan diskusi terbuka dengan warga untuk menampung aspirasi dan menyelesaikan masalah secara musyawarah.

Respons Netizen: Dari Simpati hingga Dukungan

Setelah kisahnya viral, banyak netizen menyampaikan kekaguman dan dukungan kepada Ahmad Bajuri. Media sosial dipenuhi komentar positif dan pujian atas dedikasinya sebagai pemimpin desa.

Tidak sedikit pula yang terinspirasi oleh kegigihan dan ketulusan Ahmad dalam menjalani tugasnya.

“Tubuh kecil, tapi hati dan kepemimpinannya besar,” tulis salah satu netizen di kolom komentar.

Harapan Ahmad untuk Generasi Muda

Ahmad Bajuri berharap kisah hidupnya bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia. Ia berpesan agar generasi muda tidak mudah menyerah oleh keterbatasan atau pandangan orang lain. “Setiap orang punya potensi besar.

Jangan takut berbeda. Yang penting, kita tahu tujuan kita dan konsisten melangkah,” pesannya.

Penutup: Kisah Inspiratif dari Kalimantan

Ahmad Bajuri bukan hanya kisah viral sesaat. Ia adalah simbol semangat, kerja keras, dan ketulusan dalam memimpin.

Di tengah segala keterbatasan, ia menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan soal tampilan luar, tetapi tentang bagaimana seseorang mampu memberikan manfaat bagi lingkungannya.

Semoga semakin banyak sosok seperti Ahmad Bajuri yang mampu menjadi agen perubahan dari desa hingga ke tingkat nasional.

Baca juga:Bikin Studio Game Susah Bukan Cuma Finansial Tapi Mental

Post Comment

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.