Ribuan Driver Ojol Gelar Aksi Mogok Massal di Monas Hari Ini
Ribuan Driver Ojol Gelar Aksi Mogok Massal di Monas Hari Ini
Monumen Nasional (Monas), Jakarta, kembali menjadi titik kumpul aksi massa, kali ini dari kalangan pengemudi ojek online (ojol).
Ribuan driver dari berbagai wilayah Jabodetabek berbondong-bondong datang untuk menggelar aksi mogok massal sebagai bentuk protes
terhadap sejumlah kebijakan yang dianggap merugikan mereka. Aksi ini diperkirakan berdampak pada layanan transportasi online selama satu hari penuh.
Ribuan Driver Ojol Gelar Aksi Mogok Massal di Monas Hari Ini
Aksi ini dipicu oleh berbagai persoalan yang dirasakan oleh para driver ojol.
Salah satu tuntutan utama adalah penyesuaian tarif dasar yang dinilai tidak lagi sesuai dengan kondisi lapangan, terutama dalam menghadapi kenaikan harga bahan bakar dan kebutuhan pokok.
Selain itu, para pengemudi juga menyoroti potongan komisi dari aplikator yang dianggap terlalu tinggi. Mereka menganggap bahwa
kebijakan ini semakin memberatkan kehidupan mereka, apalagi di tengah persaingan ketat antar pengemudi yang semakin banyak.
Rute dan Koordinasi Aksi di Monas
Demo ini dimulai sejak pagi hari dengan titik kumpul utama di kawasan IRTI Monas. Para peserta datang dengan kendaraan masing-masing dan mengenakan atribut identitas komunitas ojol.
Koordinasi aksi dilakukan oleh beberapa aliansi driver dari berbagai platform seperti Gojek dan Grab.
Aksi berjalan tertib dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian. Para pengemudi membawa spanduk, poster, dan orasi yang menyuarakan keresahan mereka.
Tidak sedikit pula yang membagikan selebaran berisi poin-poin tuntutan kepada masyarakat dan media.
Tuntutan Resmi yang Diajukan Driver
Dalam aksi ini, pengemudi ojol secara resmi menyampaikan beberapa tuntutan utama kepada pemerintah dan perusahaan aplikator, di antaranya:
-
Kenaikan tarif dasar per kilometer agar sesuai dengan biaya operasional aktual.
-
Penurunan persentase potongan komisi dari aplikator.
-
Pemberlakuan perlindungan hukum dan jaminan sosial secara menyeluruh.
-
Transparansi dalam sistem suspensi atau pemblokiran akun.
-
Pelibatan perwakilan driver dalam perumusan kebijakan transportasi online.
Respons dari Pemerintah dan Aplikator
Menanggapi aksi ini, perwakilan dari Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pemerintah akan menampung semua aspirasi yang disampaikan para pengemudi.
Beberapa perwakilan ojol juga diundang untuk berdialog langsung guna mencari solusi bersama.
Sementara itu, pihak aplikator menyampaikan melalui pernyataan tertulis bahwa mereka menghargai kebebasan menyampaikan pendapat, dan akan terus melakukan evaluasi terhadap sistem tarif dan kebijakan yang berlaku.
Dampak Aksi terhadap Layanan Transportasi
Aksi mogok massal ini berdampak cukup signifikan pada layanan transportasi online, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Banyak pengguna mengeluhkan sulitnya memesan ojek online atau kenaikan harga yang tajam karena driver yang tersedia sangat terbatas.
Selain itu, layanan pengantaran makanan dan barang juga ikut terdampak.
Beberapa pengguna bahkan beralih sementara ke moda transportasi konvensional untuk memenuhi kebutuhan mobilitas harian mereka.
Dukungan dan Simpati dari Publik
Tak sedikit warga yang menyatakan dukungan terhadap perjuangan driver ojol.
Di media sosial, tagar #OjolBersuara dan #DukungDriver sempat menjadi trending sebagai bentuk solidaritas.
Masyarakat menilai perjuangan mereka sah dan perlu didengar karena mereka adalah bagian dari pekerja informal yang menopang ekonomi harian banyak orang.
Namun, ada juga yang berharap aksi seperti ini dilakukan tanpa mengganggu pengguna layanan yang membutuhkan, terutama di jam sibuk.
Penutup: Aspirasi yang Perlu Direspons Serius
Aksi mogok massal ribuan pengemudi ojol di Monas menjadi sinyal kuat bahwa ada ketidakpuasan serius dari para pelaku transportasi online terhadap sistem yang ada.
Pemerintah dan aplikator perlu segera merespons dengan tindakan konkret dan kebijakan yang berpihak pada keadilan bagi semua pihak.
Ke depannya, kolaborasi yang lebih transparan antara driver, perusahaan aplikator, dan pemerintah sangat dibutuhkan agar industri transportasi digital tetap tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan.
Baca juga: Serba-serbi Kongres PSI: Kaesang, Gajah, dan Gestur Politik Jokowi
Post Comment