Loading Now

Rudal Hanud AD-08 Majid Iran Tembak Jatuh Drone Heron Milik Israel

Rudal Hanud AD-08 Majid Iran Tembak Jatuh Drone Heron Milik Israel

Rudal Hanud AD-08 Majid Iran Tembak Jatuh Drone Heron Milik Israel

Militer Iran mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara jarak pendek mereka, AD-08 Majid

telah berhasil menembak jatuh sebuah drone pengintai milik Israel dari jenis Heron. Kejadian ini dilaporkan terjadi di wilayah

udara dekat perbatasan barat Iran, dan langsung menjadi sorotan internasional karena eskalasi ketegangan militer yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah.

Rudal tersebut ditembakkan setelah radar militer Iran mendeteksi adanya objek asing yang terbang

rendah dan tidak memberikan respons terhadap peringatan yang diberikan. Drone tersebut disebut melakukan

manuver pengintaian di wilayah strategis yang dekat dengan instalasi militer Iran.

Drone Heron dan Kepentingan Intelijen Israel

Drone Heron adalah salah satu kendaraan udara tak berawak (UAV) milik Israel yang paling canggih, dikembangkan oleh Israel

Aerospace Industries (IAI). Drone ini memiliki jangkauan hingga 1.000 kilometer dan biasanya

digunakan untuk misi pengawasan, pengintaian strategis, dan pengumpulan data intelijen.

Kehadiran drone Heron di wilayah dekat Iran memicu dugaan bahwa Israel tengah menjalankan operasi pengintaian terhadap

fasilitas militer atau program nuklir Iran. Hal ini menambah ketegangan yang sebelumnya sudah memanas akibat serangkaian insiden militer dan sabotase antara kedua negara.

Sistem AD-08 Majid: Buatan Lokal Iran

Sistem rudal Hanud (Pertahanan Udara) AD-08 Majid adalah salah satu sistem pertahanan udara jarak pendek yang dikembangkan secara mandiri oleh Iran.

Diperkenalkan secara resmi pada tahun 2022, AD-08 Majid dirancang untuk menghancurkan target udara berkecepatan tinggi, seperti drone, helikopter, dan rudal jelajah pada ketinggian rendah.

AD-08 Majid dilengkapi dengan radar elektro-optik dan sistem pelacakan inframerah yang membuatnya sangat efektif dalam mendeteksi target dengan jejak panas rendah

seperti UAV. Sistem ini memiliki jangkauan sekitar 8 kilometer dan dapat dipasang di kendaraan lapis baja maupun sistem stasioner.

Keberhasilan sistem ini dalam menembak jatuh drone Israel memperkuat klaim Iran bahwa mereka telah mencapai kemandirian teknologi dalam sektor pertahanan.

Reaksi dari Israel dan Komunitas Internasional

Hingga saat ini, pihak militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait jatuhnya drone Heron tersebut. Namun, sejumlah analis pertahanan menyebut insiden ini sebagai peringatan serius terkait efektivitas sistem pertahanan udara Iran yang terus berkembang pesat.

Komunitas internasional pun memperhatikan insiden ini dengan cermat, terutama negara-negara yang memiliki kepentingan di kawasan seperti Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Teluk. Beberapa pihak menyerukan agar kedua negara menunjukkan sikap menahan diri dan tidak memperluas konflik ke ranah yang lebih besar.

Ancaman Konflik Terbuka dan Strategi Iran

Pakar militer menilai bahwa insiden ini merupakan bagian dari strategi Iran untuk menunjukkan kesiapan militernya

dalam menghadapi kemungkinan serangan atau pengintaian oleh negara lain, terutama Israel Iran dalam beberapa tahun t

erakhir memang terus memperkuat sistem pertahanan udaranya sebagai bagian dari pertahanan nasional dan respons terhadap ancaman luar.

Iran juga secara konsisten mengklaim bahwa aktivitas pengembangan militernya bersifat defensif dan untuk menjaga kedaulatan wilayahnya.

Namun, dengan banyaknya ketegangan di kawasan, setiap insiden semacam ini bisa dengan mudah berkembang menjadi konflik terbuka jika tidak disikapi secara diplomatis.

Penutup: Ketegangan yang Perlu Dikendalikan

Penembakan drone Heron oleh rudal AD-08 Majid Iran menjadi titik penting dalam dinamika geopolitik Timur Tengah.

Peristiwa ini menunjukkan bagaimana persaingan teknologi militer antara Iran dan Israel kini telah menyentuh

aspek operasional langsung di lapangan. Dunia internasional diharapkan dapat mendorong jalur diplomatik

agar insiden-insiden seperti ini tidak menjadi pemicu konflik bersenjata yang lebih luas.

Baca juga:Bukan 18 Meter Persegi, Rumah Subsidi Bakal Dirancang Hashim Mulai 36 Meter Persegi

Post Comment

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.