Tampang Anak Tak Tahu Diri yang Aniaya Ibu di Bekasi hingga Tersungkur

Tampang Anak Tak Tahu Diri yang Aniaya Ibu di Bekasi hingga Tersungkur
Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Bekasi, Jawa Barat, yang mengundang kemarahan dan keprihatinan luas dari masyarakat.
Seorang pria muda, yang diketahui sebagai anak kandung, terekam melakukan
penganiayaan terhadap ibunya sendiri hingga terjatuh tersungkur ke lantai.
Aksi tersebut viral di media sosial setelah rekaman CCTV dari rumah korban beredar luas
memperlihatkan perlakuan keji dari pelaku kepada perempuan yang seharusnya dihormati.
Kejadian ini bukan hanya sekadar kasus kekerasan dalam rumah tangga biasa, tetapi telah menjadi
simbol krisis moral dan kemunduran nilai kemanusiaan, terutama dalam hubungan anak terhadap orang tua.

Pihak kepolisian kini telah menangani kasus ini dan menetapkan pelaku sebagai tersangka.
Tampang Anak Tak Tahu Diri yang Aniaya Ibu di Bekasi hingga Tersungkur
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, kejadian penganiayaan ini terjadi di sebuah rumah kontrakan
di wilayah Mustikajaya Kota Bekasi, pada hari Minggu, 16 Juni 2025.
Peristiwa bermula dari pertengkaran kecil antara pelaku dan ibunya, yang diduga dipicu oleh masalah
uang bulanan dan gaya hidup pelaku yang tidak disetujui korban.
Dalam rekaman CCTV berdurasi sekitar 45 detik, terlihat seorang pria muda mendorong dan menampar
seorang perempuan paruh baya yang kemudian jatuh tersungkur. Suasana dalam video tampak mencekam, dan tidak ada orang lain yang melerai.
Korban sempat mencoba melindungi dirinya, namun tak berdaya menghadapi kekerasan fisik dari anaknya sendiri.
Identitas Pelaku dan Korban
Pihak kepolisian telah mengidentifikasi pelaku sebagai MA (22 tahun) yang saat ini diketahui menganggur dan tinggal bersama ibunya.
Korban adalah SR (47 tahun), seorang ibu rumah tangga yang selama ini menghidupi pelaku setelah suaminya meninggal dunia.
Tetangga korban menyatakan bahwa SR dikenal sebagai sosok yang baik dan pekerja keras
sementara MA sering terlihat bermain gim daring hingga larut malam dan jarang membantu ibunya.
Reaksi Publik: Kecaman dan Desakan Hukum Berat
Setelah rekaman CCTV beredar, media sosial dibanjiri oleh kecaman keras dari warganet.
Tagar seperti #AnakDurhaka dan #KeadilanUntukIbuSR menjadi trending di Twitter dan TikTok.
Banyak yang meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
Beberapa tokoh publik bahkan turut angkat bicara. Seorang psikolog keluarga menyebut
kasus ini sebagai contoh nyata kegagalan pendidikan karakter di rumah, dan menyarankan agar pendekatan hukum disertai rehabilitasi psikologis.
Polisi Tetapkan Tersangka dan Tahan Pelaku
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Daniel Rahmat menyatakan bahwa pelaku telah ditangkap dan kini ditahan di Mapolres.
Ia dijerat dengan Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
“Kami bertindak cepat setelah menerima laporan dari warga dan korban.
Tindakan pelaku sangat tidak manusiawi, apalagi terhadap orang tuanya sendiri,” tegas Kombes Daniel.
Kondisi Korban Saat Ini
Korban SR saat ini sedang menjalani perawatan medis akibat memar di bagian wajah dan tubuhnya.
Selain luka fisik, pihak keluarga menyebut bahwa korban mengalami trauma psikologis berat
dan enggan bertemu dengan anaknya untuk sementara waktu.
Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPPA) turut mendampingi korban
untuk memastikan hak-haknya terpenuhi secara hukum dan sosial.
Baca juga:ABG Dibacok Diduga Tawuran Lapor Polisi karena Mau Urus BPJS
Penutup: Perlu Kepedulian Sosial untuk Cegah Kekerasan Serupa
Kejadian penganiayaan terhadap orang tua oleh anak kandung seperti yang terjadi di Bekasi menjadi
peringatan serius bagi semua pihak, baik keluarga, masyarakat, maupun pemerintah.
Ketika nilai hormat dan kasih sayang terhadap orang tua luntur, maka rusaklah fondasi moral masyarakat.
Kepedulian dan pendidikan karakter sejak dini menjadi sangat penting untuk mencegah munculnya generasi
yang kehilangan empati dan tidak menghargai orang tua mereka sendiri.
Mari jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran dan momentum untuk membangun kembali rasa hormat di dalam rumah tangga.
Post Comment