Ungkap Kasus Pesta Seks Sesama Jenis Di kamar Hotel Di Jaksel Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pesta seks sesama jenis yang terjadi
di sebuah kamar hotel yang terletak di Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Sabtu (1/2).

“Tim dari Subdit Renakta, Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap dugaan peristiwa pidana, yaitu adanya pesta seks sesama jenis, laki-laki
atau gay,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Senin.

Ungkap Kasus Pesta Seks Di Jaksel

Ade Ary menjelaskan pesta Seks yang dilakukan di kamar nomor 2617, Habitare Apartemen Hotel Rasuna, di daerah Kuningan tersebut telah diamankan 56 orang.

“Ada 56 orang yang diamankan di TKP, saat melakukan pengungkapan ini tim dibantu oleh manajemen hotel, kemudian pihak keamanan hotel dan juga teknisi hotel,” katanya.

Ade Ary juga menjelaskan saat diamankan ditemukan barang bukti pemesanan hotel, kemudian alat kontrasepsi atau kondom, kemudian ada obat anti HIV, dan juga ada sabun mandi.

“Dari 56 orang yang diamankan, tiga orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Pertama, RH alias R dan RE alias E yang berperan membiayai penyewaan
kamar hotel, kemudian tersangka BP alias D yang berperan menghubungi satu persatu peserta untuk diajak dalam event ini,” katanya.

Ade Ary juga menambahkan berdasarkan fakta yang ditemukan oleh tim penyidik bahwa untuk mengikuti event ini, peserta tidak dipungut biaya oleh tiga tersangka selaku penyelenggara.

“Hanya didasarkan pada kepuasan dan kesenangan yang ingin mereka dapatkan, ” ucapnya.

Ade Ary juga menambahkan untuk para peserta yang mengikuti event ini statusnya masih sebagai saksi dan masih terus dilakukan pendalaman.

“Untuk para peserta dipastikan sudah dewasa semua, artinya di atas 18 tahun, ” katanya.

Beliau juga mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika menemukan aktivitas yang mencurigakan.

Kasus ini menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam membantu aparat penegak hukum menjaga ketertiban dan keamanan.

Selain itu, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif dalam menangani isu-isu terkait orientasi seksual, termasuk edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat
mengenai keberagaman dan toleransi.