Loading Now

Kamaludin Tersangka Perakit Senjata Hanya Dibayar Rp 750 Ribu

Kamaludin Tersangka Perakit Senjata

Kamaludin Tersangka Perakit Senjata Hanya Dibayar Rp 750 Ribu Tiga individu di Bojonegoro yang terlibat dalam produksi senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua telah ditetapkan sebagai tersangka. Ketiga orang tersebut adalah Teguh Priyono, Muhammad Kamaludin, dan Pujiono.

Salah satu tersangka, Muhammad Kamaludin, yang bekerja sebagai tukang bubut, diketahui menerima upah yang relatif rendah setiap minggunya dari Teguh Priyono.

Seorang anggota keluarga Kamaludin, berinisial NV (27), mengungkapkan bahwa kakaknya, Kamaludin (31), hanya bekerja sebagai buruh bubut dengan pendapatan yang sangat terbatas.

“Penghasilannya tidak menentu, kadang-kadang mendapatkan Rp 750 ribu setiap dua minggu, kadang pula hanya Rp 2 juta dalam sebulan, bahkan terkadang hanya Rp 1,5 juta. Dia sudah bekerja dengan Pak Teguh sekitar dua tahun, sebelumnya juga bekerja sebagai tukang bubut di Bojonegoro. Kami terkejut saat diberitahu oleh Pak RW yang mendapat informasi dari Pak Lurah bahwa pihak kepolisian dari Polda telah melakukan penggerebekan dan kakak saya terlibat dalam kasus tersebut,” ujar NV.

Kamaludin Tersangka Perakit Senjata Api

Perakit Senpi yang Ditangkap Polda Bengkulu Mampu Merakit Senjata Mirip AK47

NV juga mengisahkan kondisi ekonomi keluarga Kamaludin yang sangat sulit. Istri Kamaludin, yang berinisial UM, harus bekerja setiap hari sebagai buruh linting rokok dan rela meninggalkan anak semata wayangnya yang masih berusia tiga tahun.

“Kondisi ekonomi keluarga ini memang sangat sulit. Oleh karena itu, istri Mas Kamal juga harus bekerja di pabrik rokok. Kakak saya harus menanggung biaya hidup dua ibu, seorang istri, serta anaknya yang masih kecil,” tutur NV.

Keluarga Kamaludin yang tinggal di daerah terpencil merasakan kesedihan yang mendalam atas peristiwa ini. Mereka berharap pihak berwenang dapat memberikan solusi serta perhatian khusus terhadap kasus ini.

“Kami sangat berharap agar Mas Kamal dapat segera kembali ke rumah. Kami berharap statusnya sebagai tersangka dapat dipertimbangkan kembali menjadi saksi, karena di rumah ada istri, anak, serta dua ibunya yang sudah janda dan bergantung padanya,” lanjut NV dengan penuh harapan.

Di sisi lain, pemerintah desa (Pemdes) Sidodadi turut merasa terkejut setelah mendapatkan informasi mengenai keterlibatan salah satu warganya dalam kasus perakitan senjata yang dikirimkan kepada KKB Papua.

“Awalnya, istri Pak Kamal sempat meminta bantuan kepada kami untuk mencari keberadaan suaminya yang belum pulang hingga pagi hari. Tidak lama setelah itu, Pak Kades menerima telepon dari pihak Polda yang kemudian menyampaikan kabar tersebut kepada keluarga Kamaludin. Kami semua terkejut karena selama ini Kamal dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak pernah terlibat dalam hal-hal yang mencurigakan di lingkungan kampung. Kami hanya bisa berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan lahir dan batin untuk menghadapi situasi ini,” ujar Sekretaris Desa, Ali.

Dibayar Rp 750 Ribu Per2 Minggu

Peristiwa ini menjadi perhatian khusus bagi masyarakat sekitar, mengingat Kamaludin selama ini dikenal sebagai warga yang sederhana dan tidak menunjukkan indikasi keterlibatan dalam aktivitas ilegal. Pihak keluarga berharap adanya kejelasan dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang sehingga situasi ini dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya.

Sementara itu, masyarakat setempat masih mencoba memahami bagaimana keterlibatan Kamaludin dalam kasus ini bisa terjadi. Sebagian besar warga menilai bahwa kemungkinan besar Kamaludin hanya seorang pekerja yang tidak menyadari sepenuhnya dampak dari pekerjaannya.

“Di kampung, Kamal tidak pernah menunjukkan perilaku yang mencurigakan. Ia selalu berperilaku baik dan tidak pernah terlibat dalam masalah. Kami berharap ada penyelidikan lebih lanjut yang bisa memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kasus ini,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait jaringan produksi senjata yang diduga terkait dengan KKB Papua. Aparat penegak hukum berjanji akan mengusut tuntas keterlibatan para tersangka serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.

Pihak keluarga Kamaludin terus berharap agar ada keringanan dalam kasus yang menimpa anggota keluarga mereka. Mereka juga meminta agar pertimbangan kemanusiaan menjadi bagian dari proses hukum yang sedang berjalan. “Kami hanya berharap Mas Kamal bisa kembali ke rumah dan mendapatkan keadilan,” tutup NV dengan nada penuh harap.

Baca Juga : Polda Jateng Musnahkan Sabu 26Kg Diduga Milik Jaringan Freddy

Post Comment

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

You May Have Missed